Bagi yang ingin melanjutkan kuliah di luar negeri melalui jalur beasiswa, banyak sekali hal yang perlu disiapkan. Salah satunya adalah mempersiapkan dokumen-dokumen penting yang menjadi syarat lolos beasiswa.
Dokumen tersebut terdiri dari sertifikat kemampuan bahasa, motivation letter, surat rekomendasi, CV, transkrip nilai hingga personal statement. Jangan lupa perhatikan tips personal statement agar kita bisa membuat esai tersebut dengan baik.
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai dokumen yang perlu kita siapkan agar lolos beasiswa kuliah di luar negeri. Simak baik-baik, ya!
Sertifikat Kemampuan Bahasa
Sertifikat kemampuan bahasa menjadi persyaratan wajib untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri. Ini sebagai bukti bahwa kita memiliki kemampuan berbahasa asing.
Apabila mendaftar beasiswa ke negara dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya, maka kita perlu menyiapkan sertifikat bahasa seperti TOEFL atau IELTS.
Personal Statement
Secara sederhana, personal statement merupakan esai yang berisi perkenalan diri. Dokumen ini bisa menjadi bahan penilaian dan pertimbangan bagi penyeleksi beasiswa mengenai diri kita. Isi pembahasannya bisa tentang latar belakang, prestasi, pengalaman-pengalaman dalam hidup dan lain-lain.
Personal statement yang kita persiapkan dengan matang, akan mampu meyakinkan pihak penyeleksi bahwa kita layak menjadi penerima beasiswa tersebut.
Motivation Letter
Dalam motivation letter, kita juga harus memberikan penjelasan mengenai diri sendiri seperti personal statement. Namun, esai ini lebih berfokus pada rencana masa depan dan semua target kita. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa program studi yang kita pilih benar-benar logis dan sesuai dengan passion.
Buat secara singkat, padat, terstruktur dan tentunya tulis dalam Bahasa Inggris. Lakukan proofread supaya tidak ada kata atau kalimat yang tidak sesuai.
Surat Rekomendasi
Selanjutnya adalah surat rekomendasi. Surat ini bisa kita dapatkan dari dua atau tiga orang terpercaya yang benar-benar mengenal kita.
Misalnya, dari guru, dosen, atasan kantor hingga tokoh terkenal seperti politikus. Apabila surat rekomendasi ditulis dalam Bahasa Indonesia, jangan lupa untuk menerjemahkannya terlebih dahulu sebelum mengirimkannya pada pihak penyelenggara beasiswa.
Curriculum Vitae (CV)
CV ini merupakan salah satu persyaratan dokumen yang paling umum dan sangat penting. Melalui CV yang kita kumpulkan, pemberi beasiswa akan menilai kelayakan kita sebagai penerima beasiswa.
Tidak perlu berlebihan dalam menyiapkan CV, cukup tulis sesuai fakta dan buat secara singkat, padat dan jelas.
Transkrip Nilai
Fungsi dari transkrip nilai ini adalah untuk menjelaskan pencapaian akademik selama masa studi, mulai dari semester satu hingga semester akhir. Apabila transkrip nilai masih dalam Bahasa Indonesia, segera terjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dengan menggunakan jasa penerjemah tersumpah.
Itulah dokumen-dokumen yang perlu kita siapkan agar bisa lolos beasiswa ke luar negeri. Salah satu yang terpenting adalah menulis personal statement. Schoters sebagai lembaga bimbingan studi luar negeri nomor 1 di Indonesia, memiliki mentor expert yang bisa membantu kita dalam hal penulisan personal statement.
Tak hanya itu, kita juga bisa berkonsultasi mengenai persiapan-persiapan study abroad lainnya. Cek langsung melalui website https://blog.schoters.com/tips-personal-statement/. Tunggu apa lagi? Ayo segera join Schoters agar kesempatan kuliah di luar negeri bisa tercapai!