Saat ini koneksi internet dianggap penting bagi banyak orang. Hampir semua kegiatan di era digital memang membutuhkan internet untuk menunjang pekerjaan, kegiatan sekolah maupun untuk hiburan semata. Apalagi sekarang ini banyak pekerjaan yang membutuhkan koneksi internet yang cepat agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan lebih efektif.
Di beberapa negara koneksi 5G telah menjadi topik hangat di dunia teknologi, termasuk di Indonesia. Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap koneksi 5G di Indonesia sudah mulai terlihat. Pengguna mengharapkan pengalaman internet yang lebih cepat, gaming online yang lebih lancar, dan aplikasi yang lebih responsif dengan kedatangan 5G.
Koneksi 5G di Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap digital negara ini. Dengan kecepatan unduh yang diperkirakan mencapai beberapa gigabit per detik, 5G akan memungkinkan pengguna untuk mengakses konten secara instan, melakukan streaming video berkualitas tinggi, dan menjelajahi internet dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun sangat disayangkan karena Indonesia nyatanya belum masuk dalam daftar negara dengan jaringan 5G tercepat meskipun lebih dulu meluncurkan jaringan 5G dibandingkan Malaysia. Malaysia saat ini berada di antara negara-negara terbaik di dunia dalam kecepatan pengunduhan (download) 5G yang tembus 512,10 Megabit per detik (Mbps).
Korea Selatan mengikuti dengan kecepatan download hingga 503,99 Mbps. Negara lainnya seperti Singapura, India, Selandia Baru, China, dan Australia adalah negara-negara lain yang mencapai kecepatan rata-rata pengunduhan 5G yang melebihi 200 Mbps.
Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan koneksi 5G di Indonesia adalah infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan. Dibutuhkan investasi besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi, termasuk peningkatan jaringan seluler dan penyediaan frekuensi spektrum yang cukup, untuk mendukung kebutuhan koneksi 5G.
Selain infrastruktur, regulasi yang mendukung dan memfasilitasi pengembangan koneksi 5G juga menjadi faktor kunci dalam menghadirkan teknologi ini di Indonesia. Pemerintah perlu bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun kebijakan yang mendukung percepatan implementasi 5G.
Peran pemerintah dan industri telekomunikasi memang sangat penting, apalagi jika melihat jaringan 5G di Indonesia saat ini hanya tersedia di beberapa kota besar seperti Jakarta, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, DI Yogyakarta, Makassar, Batam, Denpasar, dan Balikpapan.
Belum meratanya jaringan internet di beberapa daerah di Indonesia jadi kendala yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Pemerintah harus menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk merangkul era 5G dan memanfaatkan semua manfaat yang ditawarkannya.
Jika pemerintah bisa memanfaatkan koneksi 5G, maka akan ada banyak peluang bisnis baru di berbagai sektor, termasuk industri otomotif, manufaktur, kesehatan, dan hiburan.
Teknologi ini memungkinkan pengembangan solusi-solusi inovatif seperti Internet of Things (IoT), augmented reality (AR), dan virtual reality (VR) yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Tentunya edukasi dan kesadaran tentang manfaat dan risiko koneksi 5G juga perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat. Pemahaman yang baik tentang teknologi ini dapat membantu masyarakat mengambil manfaat maksimal dari koneksi 5G sambil memperhatikan privasi dan keamanan data.
Sebenarnya beberapa operator jasa layanan telekomunikasi di Indonesia sudah melakukan uji coba 5G. Namun tentu saja perangkat smartphone juga harus sudah mendukung penerimaan sinyal yang memadai.
Oleh sebab itu, smartphone keluaran terbaru sudah mulai mendukung penerimaan jaringan 5G, termasuk handphone Infinix Zero 30.
Infinix Zero 30 merupakan HP flagship terbaru yang sudah bisa 5G. Infinix Zero 5G seharga 4 jutaan ini dilengkapi triple kamera, yaitu dengan kombinasi kamera belakang 108 + 13 + 2 MP dan kamera depan 50 MP.
Selain itu, Infinix Zero 5G ini punya kapasitas penyimpanannya sebesar 12 GB RAM dan 256 GB memori internal.